INTERNASIONAL,Pedulihukum.com – Kabinet sementara Nepal resmi menambah tiga wajah baru setelah Perdana Menteri Sushila Karki mengumumkan penunjukan menteri pada Senin, 15 September 2025.
Karki, mantan Ketua Mahkamah Agung perempuan pertama di Nepal yang kini berusia 73 tahun, memimpin pemerintahan sementara dengan mandat menyelenggarakan pemilu pada Maret mendatang.
Tiga Menteri Baru di Kabinet Sementara Nepal
Perdana Menteri Sushila Karki menunjuk Kalman Gurung sebagai Menteri Energi, Rameshore Khanal sebagai Menteri Keuangan, dan Om Prakash Aryal sebagai Menteri Dalam Negeri.
“Kedudukan ini bukan saya raih karena mencarinya, melainkan karena ada suara-suara dari jalanan yang menuntut agar Sushila Karki diberi tanggung jawab,” ujar Karki pada Minggu, 14 September, seperti dilansir AP.
BACA JUGA: Marcel Sabitzer Borussia Dortmund Siap Hadapi Juventus di Liga Champions
Ia menegaskan pemerintahannya hanya bertugas enam bulan untuk menyiapkan pemilu, kemudian menyerahkan tanggung jawab kepada kabinet berikutnya.
Latar Belakang Kerusuhan dan Tuntutan Pemilu
Pekan lalu, demo besar yang dikenal sebagai protes Gen Z berujung bentrokan dengan aparat. Sedikitnya 72 orang tewas dan ratusan lainnya terluka. Militer terpaksa memberlakukan jam malam dan akhirnya mendukung pengangkatan Karki sebagai perdana menteri sementara.
Karki kini menghadapi tantangan berat: menjawab tuntutan generasi muda, membangun kembali struktur pemerintahan, dan memberantas korupsi.
“Apa yang kita butuhkan sekarang adalah bekerja untuk mengakhiri korupsi, menghadirkan tata kelola yang baik, dan menciptakan kesetaraan ekonomi,” tegas Karki.
Dukungan Publik dan Militer
Mahasiswa Chandra Lal Mehta menilai pemilih lebih condong memilih pemimpin muda pada pemilu mendatang, namun mengakui kapasitas hukum Karki sebagai modal kuat memimpin transisi.
Sementara itu, pengusaha Shrawan Dahl menilai Karki ideal memimpin kabinet sementara Nepal karena didukung rakyat dan militer.
“Tujuannya adalah menyelenggarakan pemilu dan harapan kami dia akan berhasil menyelesaikan tugas itu,” kata Dahl.
Riwayat Politik dan Tekanan Demonstrasi
Karki pernah menghadapi upaya pemakzulan pada 2017 ketika menjabat Ketua Mahkamah Agung, namun gagal karena dianggap serangan terhadap lembaga peradilan.
Gelombang protes yang dipicu larangan media sosial pada 8 September memperburuk situasi. Demonstrasi damai berubah ricuh ketika massa menyerang gedung parlemen dan kantor pemerintahan. Polisi membalas dengan tembakan, yang memicu amarah rakyat hingga membakar kantor presiden, Mahkamah Agung, kementerian, dan sejumlah kantor polisi.
Militer akhirnya menguasai jalanan dan memediasi pembentukan kabinet sementara Nepal.
Pewarta: Heri Farukh
Editor: Ahmad Royani, SH
TAG
Kabinet sementara Nepal, Sushila Karki, politik Nepal, pemilu Nepal 2025, menteri baru Nepal, demo Gen Z Nepal, internasional